TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO Jembatan Mahakam yang melintasi Sungai Mahakam dan membentang antara Kota Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Sabtu (26/11/2011) sore runtuh. Jembatan yang dibangun tahun 1995 dengan panjang total 710 meter tersebut merupakan salah satu penghubung penting jalur lintas darat Tenggarong dengan Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur. Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Tim yang dikirim meliputi 11 penyidik, 6 petugas Pusat Laboratorium Forensik, dan 5 petugas Disaster Victim Investigation. "Mereka akan membantu penyelidikan kasus yang sedang ditangani oleh Polda Kaltim," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Minggu (27/11/2011), di Jakarta.
Menurut Rafli, polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan Kukar pada Sabtu (26/11/2011). Polisi membutuhkan waktu untuk meneliti jembatan itu, antara lain siapa yang mendanai, siapa perusahaan konstruksinya, siapa perusahaan pemeliharaannya, bagaimana proses pembangunan dari awal hingga kini, dan apa saja kejadian yang pernah menimpa jembatan itu.
Pembangunan jembatan tersebut digagas saat masa kepemimpinan Bupati Kutai Ahmad Maulana Sulaiman (1994-1999). Namun, penyelesaian dan peresmian jembatan kuning yang kemudian disebut Golden Gate itu tahun 2001, pada masa kepemimpinan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais yang juga ayahanda bupati saat ini, Rita Widyasari.
Jembatan tersebut merupakan landmark kebanggan masyarakat Kutai Kartanegara (hingga tahun 1999 bernama Kutai) yang konstruksinya meniru jembatan Golden Gate yang berwarna merah di San Francisco, AS. Jembatan Kutai Kartanegara membentang 520 meter di atas Sungai Mahakam. Landmark itu berdekatan dengan Kantor Bupati Kutai Kartanegara yang megah dan Pulau Kumala di Sungai Mahakam.
SUMBER : KOMPASCOM
0 komentar:
Posting Komentar